Tag: Marquez

Legenda MotoGP Sebut Mustahil Francesco Bagnaia Bisa Kalahkan Marc Marquez

Legenda MotoGP, Alex Barros menilai mustahil Francesco Bagnaia bisa mengalahkan rekan setimnya di Ducati Lenovo, Marc Marquez di MotoGP 2025. Barros bahkan merasa Bagnaia bisa menang jika dibiarkan oleh Marquez.

Sekadar informasi, MotoGP Italia 2025 akan berlangsung di Sirkuit Mugello, Florence, Italia, pada 20-22 Juni 2025. Menatap balapan kandangnya, performa Bagnaia bisa dibilang masih belum konsisten.

Legenda MotoGP Sebut Mustahil Francesco Bagnaia Bisa Kalahkan Marc Marquez  : Okezone Sports

1. Bagnaia Takkan Bisa Kalahkan Marquez

Performa Bagnaia itu berbanding terbalik dengan rekan setimnya, Marquez.  Baby Alien -julukan Marc Marquez- selalu berhasil berada di depan Pecco. Bahkan dirinya saat ini sedang memuncaki klasemen sementara MotoGP 2025.

Barros bahkan sampai mengungkapkan kalau Bagnaia bisa menang jika Marquez melakukan kesalahan. Tapi, dia merasa kalau seharusnya Pecco bisa tampil kuat di balapan kandangnya ini.

“Pecco hanya akan menang jika Marc memberinya kesempatan—mungkin jika Marc jatuh, melakukan kesalahan, atau keluar lintasan. Kalau tidak, saya rasa akan sangat sulit,” kata Barros, dilansir dari Motosan, Kamis (19/6/2025).

“Mungkin dia (Pecco) bisa lebih kompetitif di Mugello. Saya harap begitu, karena kalau tidak, tidak ada lagi perdebatan,” sambungnya.

Francesco Bagnaia dan Marc Marquez. (Foto: Instagram/ducaticorse)

2. Pecco Harus Berjuang Keras

Menurutnya, Pecco harus memberikan penampilan yang maksimal di balapan kandangnya sehingga dapat meredam Marquez dan Alex Marquez. Mengingat, sejauh ini murid Valentino Rossi itu acap kali kalah saing dari Marquez bersaudara.

“Kalau dia lagi-lagi berada di belakang Alex, maka Marc akan tetap melaju seperti biasanya. Alex di depan sedang berjuang untuk satu poin, tapi Pecco justru seperti menjatuhkan bom dengan tekanan besar itu,” tuturnya.

“Kalau Pecco kembali di belakang Alex, maka Marc akan menjalani balapan seperti biasanya. Tidak ada yang berubah. Semua tekanan yang diberikan padanya justru bisa jadi bumerang,” pungkas Barros.

Meski performanya terbilang masih inkonsisten, Bagnaia memiliki catatan bagus di Sirkuit Mugello. Di mana, Pecco keluar sebagai pemenang pada MotoGP Italia musim lalu, sementara Marquez finis posisi keempat.

No Comments

Kepala Kru Bocorkan Kelemahan Terbesar Marc Marquez di MotoGP 2025

Marco Rigamonti, bocorkan kelemahan terbesar Marc Marquez di MotoGP 2025. Dia menyebut Marquez lemah kala berbelok ke kanan dalam balapan.

Hal ini terjadi karena efek dari cedera parah yang dideritanya pada 2020. Meski sudah sembuh dari cedera saat ini, Marquez tak sepenuhnya bisa tampil sempurna.

Marc Marquez memenangi MotoGP Aragon 2025 (Foto: X/@ducaticorse)

1. Dominan

Marquez diketahui tampil dominan di MotoGP 2025. Dia bahkan tengah kukuh bertengger di puncak klasemen.

Marquez sudah empat kali menang di balapan utama.  Tak hanya itu, Marquez juga dominan di sprint race sehingga sudah mengantongi 7 kemenangan di sesi sprint race dari 8 seri yang telah digelar sejauh ini.

Marquez hanya terpeleset di sprint race MotoGP Ingris 2025. Pada seri itu, dia finis di ututan kedua.

2. Punya Kelemahan

Meski tampil moncer, Marquez ternyata punya kelemahan. Marco Rigamonti mengatakan Marquez lemah kala melakukan belokan ke kanan. Dia tak segacor saat berbelok ke kiri di lintasan.

Marquez masih terkena dampak dari cedera parah yang dialaminya pada 2020. Kala itu, kecelakaan parah yang dialami Marquez di MotoGP Spanyol 2025 membuatnya harus absen panjang. Dia bahkan harus menjalani operasi hingga empat kali.

“Ada banyak hal yang terjadi di antara kami karena ia berkendara dengan keras, tetapi ia juga memahami apa yang terjadi di motornya,” ujar Marco Rigamonti, dikutip dari Motosan, Jumat (13/6/2025).

“Ia memberi Anda petunjuk arah, ia sangat pandai menjelaskan, ia sangat pandai melihat data. Anda melihat seseorang yang tidak hanya berkendara dengan sangat baik, tetapi juga memahami,” ungkapnya.

“Saat masuk dan terutama di tikungan kiri. Tetapi sulit untuk mengatakan apa yang ia lakukan di motornya untuk membuat perbedaan itu. Anda mengharapkan pembalap sempurna, tetapi Anda salah,” jelas Marco Rigamonti.

Marc Marquez. (instagram/ducaticorse)

“Dari sudut pandang pembalap, ia sedikit lebih kesulitan saat berbelok ke kanan. Ia mengatakan bahwa setelah cedera, ia sedikit lebih buruk dalam hal itu. Jika ia melakukan belokan ke kanan seperti yang ia lakukan di belokan ke kiri, ia tidak akan terkalahkan,” lanjutnya.

“Anda harus bersenang-senang dan bersikap serius bila perlu. Namun, jangan pernah lupa bahwa ketika Anda melakukan pekerjaan dengan baik, bahkan ketika keadaan menjadi buruk, tidak masalah jika terjadi kesalahan. Anda tidak perlu khawatir tentang berbagai hal, Anda menganggapnya sesederhana mungkin untuk menikmati momen-momen ini,” tutupnya.

No Comments

Bagnaia : Marquez Sangat Tangguh, Bisa Sembunyikan Masalah Kami

Hari Minggu yang mengecewakan bagi juara MotoGP dua kali tersebut, yang kembali kehilangan poin di balapan panjang MotoGP Inggris. Ia terjatuh setelah start kedua, karena balapan pertama dihentikan dengan bendera merah sebelum lap ketiga berakhir.

“Banyak atau sedikit, saya tidak bisa berkomentar banyak. Saya sering mengulang-ulang pernyataan saya kepada media,” ujar Bagnaia yang kecewa.

Di awal balapan, Pecco berhasil menempati posisi kedua, dan setelah jatuhnya Alex Marquez di lap pertama dan Marc Marquez di awal putaran ketiga, ia mendapatkan kesempatan emas.

“Satu-satunya hal yang berbeda kali ini adalah, saat start pertama, saya merasa nyaman. Saya berada di belakang Fabio Quartararo, saya ingin menyalipnya, tetapi balapan baru saja dimulai. Kami melarikan diri dari orang-orang di belakang,” kenangnya. “Seharusnya, kami bertarung dengannya sampai akhir, tapi bendera merah dikibarkan,” tambahnya.

“Pada start kedua, saya hanya mengganti ban belakang, memasang yang baru, dan sejak saat itu tidak ada yang berhasil. Sekarang, kita harus memahami apa yang terjadi, karena sejak restart, di setiap tikungan, saat saya membuka gas, saya tidak berakselerasi.

“Saya banyak tergelincir, cengkeraman saya sangat sedikit dan semua orang melewati saya di Tikungan 9. Ada satu lap di mana saya masuk, motor mundur, saya melebar, dan dua lap kemudian, di Tikungan 7, saya masuk, motor mundur lagi dan saya jatuh. Jadi itu aneh,” kenangnya tentang kecelakaannya.

Pecco tak merasa bahwa ia adalah masalahnya. “Saat ini saya rasa tidak. Seperti yang saya katakan pada balapan terakhir, keberuntungan dan kesialan diciptakan, ini bukan masalah kebetulan. Pada akhirnya, sejak awal tahun kami belum bisa menemukan solusinya. Sirkuit ini merupakan ujian berat bagi GP25. Kami sangat menderita.

“Sejujurnya, hari ini, tanpa masalah Fabio (saat memimpin, ia mengalami kerusakan motor), mungkin tidak akan ada Ducati yang naik podium. Jadi kami harus menganalisa semuanya secara mendalam dan memahami apa yang tak bekerja, karena jelas ada yang salah,” kilahnya.

“Alex dan Marc sama-sama terjatuh. Saya yakin memulai ulang seperti itu tidak membantu. Alex yakin bahwa dia akan menang hari ini jika tidak ada bendera merah. Tapi bagaimanapun juga, sepanjang akhir pekan, GP24 jauh lebih baik daripada GP25.

“Kami melihatnya dengan Alex, tetapi juga hari ini dengan Franco Morbidelli dalam balapan, yang lebih cepat dari Marc. Jadi kami harus bekerja, memahami apa yang harus dilakukan, saya tak tahu apa lagi yang harus dilakukan,” keluhnya.

Meskipun Pecco menunjuk pada masalah serius pada GP25, ia mengingatkan bahwa Marquez bisa membuatnya bekerja dengan baik.

“Marc sangat kuat karena dia berhasil menyembunyikan masalah yang kami alami,” ujar pembalap asal Italia ini.

“Saya tahu apa potensi saya, saya tahu nilai saya, saya tahu bahwa jika saya baik, jika saya menemukan perasaan yang baik, saya bisa memenangkan balapan. Jadi saya tenang dalam hal itu. Saya tahu betapa kerasnya semua orang bekerja untuk menyelesaikan masalah.

“Secara mental, hal itu tidak memengaruhi saya, karena saya turun ke lintasan dan memberikan 100 persen. Jika 100 perseb itu membuat saya berada di urutan ketiga dalam kualifikasi dan keenam dalam sprint, itulah yang bisa saya lakukan. Apabila saya tidak bisa melakukan lebih, saya menerimanya. Saya berusaha keras setiap hari untuk berkembang, tapi ada batasnya.”

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Tim Ducati

Foto oleh: Ducati Corse

No Comments