Pecco Bagnaia mungkin finis 14,8 detik di belakang rekan setimnya Marc Marquez yang memenangkan balapan MotoGP Hungaria 2025 di Sirkuit Balaton Park, 24 Agustus lalu.
Tetapi perubahan setelan motor yang radikal memungkinkan juara dunia MotoGP dua kali itu akhirnya menemukan perasaan baik lagi terhadap motor Ducati Desmosesici GP25.
Apa sebenarnya perubahan yang dilakukan Ducati terhadap GP25 milik Pecco Bagnaia masih belum jelas. Namun jelang MotoGP Catalunya, Bagnaia mengisyaratkan perubahan tersebut terkait geometri.
“Sulit dijelaskan, tetapi kami mengubah beberapa sentimeter, namun efeknya sangat besar. Saya mulai merasa sedikit lebih baik saat mengerem, sedikit lebih baik saat masuk tikungan,” kata Pecco Bagnaia.
Ingin Lanjutkan Perasaan Positif di Catalunya
Dua sirkuit tipe stop and go terakhir menjadi tantangan yang sempurna untuk kelemahan Bagnaia dengan GP25, tetapi putaran MotoGP Barcelona akhir pekan ini memiliki karakteristik lebih mengalir.
Apalagi pada edisi musim lalu, pembalap asal Italia itu juga berhasil finis pertama pada Main Race MotoGP Catalunya 2024. Bagnaia pun berusaha mengulang perasaan positifnya terhadap motor GP25 pada seri di Balaton ke Catalunya.
“Soal Balaton, jika kita melihat peringkat finis, itu jelas merupakan salah satu akhir pekan paling menantang tahun ini,” kenang Bagnaia menjelang MotoGP Catalunya.
“Setelah kualifikasi, kami memutuskan untuk membuat beberapa perubahan yang sangat signifikan pada motor, dan saya merasa senang kembali menemukan perasaan positif, terutama saat balapan hari Minggu.”
“Kami akan melanjutkan jalur ini, berusaha untuk memastikan perasaan baik yang sama di Sirkuit Catalunya,” tambahnya.
Posisi 3 Klasemen
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5318254/original/082854300_1755441289-000_69QZ6EY.jpg)
Usai MotoGP Hungaria 2025, Pecco Bagnaia tetap berada di posisi ketiga klasemen pembalap. Dia berselisih 52 poin di belakang Alex Marquez yang menempati urutan kedua.
Tapi sekarang Pecco Bagnaia berada di bawah tekanan yang semakin besar dari Marco Bezzecchi, urutan keempat tapi pada tiga seri terakhir selalu finis podium pada Main Race.
Pembalap Aprilia itu telah mempersempit selisih poinnya menjadi 31 poin dari Bagnaia, yang membuatnya secara matematis, bisa terkejar dalam beberapa seri ke depan.