LEGENDA MotoGP, Dani Pedrosa, komentari dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025. Menurutnya, Marquez sukses menemukan jati dirinya lagi di MotoGP yang sempat hilang karena cedera parah yang dialami.

Hal ini membuat Marquez bisa menikmati kehidupan keduanya di MotoGP. Pedrosa menilai Marquez benar-benar menggila saat ini seperti tak memberi celah sedikit pun kepada para rivalnya.

Kisah Marc Marquez Sukses Jadi Pembalap dengan Kemenangan Terbanyak Kedua Sepanjang Sejarah MotoGP

1. Dominasi Marc Marquez

Ya, Marc Marquez mendominasi MotoGP 2025. Dia baru saja menyapu bersih kemenangan lagi di seri MotoGP Jerman 2025.

Laju Marc Marquez di Sirkuit Sachsenring pada akhir pekan lalu benar-benar mulus. Dia jadi tercepat di sesi kualifikasi, sprint race, dan juga balapan utama.

Bahkan, di balapan utama, Marquez tak terbendung. Dia tak bisa dilewati para rivalnya. Bahkan, sejumlah pembalap yang mengekornya malah terjatuh, seperti Marco Bezzecchi.

Ini bukan pertama kalinya Marquez sapu bersih kemenangan di MotoGP. Dia sudah melakukannya di tujuh seri, yakni Thailand, Argentina, Qatar, Aragon, Italia, Belanda, dan Jerman.

Alhasil, pembalap berjuluk The Baby Alien itu kukuh di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 saat ini. Dia mengoleksi 344 poin.

2. Temukan Jati Diri

Marc Marquez Menangi MotoGP Jerman 2025, Fermin Aldeguer: Keraguan itu Sudah Sirna!

Pedrosa tak kaget melihat Marquez menggila di MotoGP 2025. Menurutnya, hal ini terjadi karena Marquez berhasil temukan jati dirinya lagi.

Marquez yang sempat terpuruk dalam beberapa tahun terakhir karena cedera parah di tangannya berhasil menemukan kehidupan kedua. Hal ini terjadi usai dirinya berani berpindah tim dari Honda ke Ducati.

Dalam kondisi yang sudah menemukan jati dirinya, Marquez akan sulit dibendung. Dia bahkan dinilai Pedrosa tak memberikan celah sedikit pun kepada para rivalnya.

“Faktanya, angka-angka sudah berbicara sendiri,” ujar Dani Pedrosa yang pernah jadi rekan setim Marquez di Honda, dikutip dari Motosan, Selasa (15/7/2025).

“Faktanya, meskipun ia sempat tidak bisa berkompetisi 100% dan melewatkan banyak Grand Prix karena cedera atau karena motornya kurang kompetitif, pasti masih banyak lagi yang akan ia lewatkan,” lanjutnya.

“Namun, ia tahu bagaimana menemukan jati dirinya dan menikmati kehidupan keduanya di MotoGP, mendominasi seperti saat muda dan tak menyisakan sedikit pun untuk para rival,” tutup Pedrosa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook Twitter Instagram Linkedin Youtube